RSS
Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Semua Kan Indah Pada Waktunya



Setiap orangtua akan senang jika dapat menikahkan anak tercintanya dengan orang yang tepat. Mungkin kata "tepat" menjadi sangat eksklusif dimana syaratnya seperti falsafah "bibit, bebet, bobot". Namun, bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya?

Sebut saja "Andang", dia seperti layaknya mahasiswa lain yang menempuh jenjang pendidikan di salah satu kampus negeri ternama di kota Semarang. Dikala itu, menjadi mahasiswa adalah hal yang beruntung bagi rakyat biasa diera akhir 70'an. Orangtua Andang hanya pedagang biasa yang bertekad menyekolahkan anaknya sampai jenjang kuliah. Hidup mereka pun sangat sederhana bahkan ia harus nyambi kerja kecil2an untuk meringankan biaya kuliahnya.

Suatu ketika di semester 5 kuliahnya, ia berkenalan dengan seorang wanita yang tidak biasa. Yah, wanita itu seorang pramuria. Ia pun jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah dengannya.

Seperti petir disiang bolong, dan layaknya tragedi terbesar dalam hidup keluarga Andang...orangtuanya pun sampai tidak percaya bahwa anaknya berniat menikah dikala masih kuliah. Dan yang lebih menyedihkan ia menikah dengan wanita yang dianggap sampah masyarakat. Bagaimana bisa dan bagaimana keluarganya menanggung "aib" yang takkan pernah hilang sepanjang hayat mereka.

Teman-teman Andang pun tidak percaya. Bahkan mereka mencemooh dan meninggalkan sahabatnya itu. Apakah Andang menyesal?

Tidak...ia memang telah memikirkan resikonya. Dan keputusan ini ia ambil bukan semata-mata karena cinta kawula muda, namun ia yakin suatu saat ia akan menyelamatkan wanita itu dari jurang kenistaan. Walaupun ia harus kehilangan semua kebahagiaan dalam keluarga dan lingkungan.

Ia nekad menikahi wanita itu dan akibatnya ia terpaksa diusir dari keluarganya. Andang pun sempat tidak kuasa menahan segala resikonya, dimana ia selalu dihantui rasa bersalah karena orangtuanya menganggap ia durhaka. Namun, istri tercintanya tidak seperti apa yang dikatakan semua orang. Istrinya tetap mendukung Andang untuk terus melanjutkan kuliah sampai selesai. Walau harus dengan hasil kerja kerasnya.

Tragedi pun berlanjut, sang ayah menjadi depresi dan sakit. 2 tahun kemudian beliau dipanggil Yang Maha Kuasa. disusul Ibunya beberapa tahun kemudian. Kisahnya pun seperti terlewati masa. Karena ia memutuskan merantau ke ibukota mengais rejeki. Dan semua sahabat-sahabatnya pun berpisah demi menggapai mimpi-mimpi mereka masing-masing.

"Semua akan indah pada waktunya", sebaris kalimat yang akhir-akhir ini sering menggema dalam kehidupan kita. Dan kalimat ini pantas disematkan padanya.

Di pertengahan tahun 2009 lalu, seperti mencari rusuk yang hilang. Kisah
pertemanan Andang dengan sahabat lamanya seperti menjadi magnet lagi. Salah satu sahabatnya yang telah menjadi pegawai negri sukses mencari seluruh sahabat mereka yang telah lama hilang. Tak terkecuali Andang. Usut punya usut, sahabatnya telah mengetahui keberadaan Andang di Jakarta.

Ia kini menjadi direksi cabang Bank Indonesia. Sukses pun tak disangka karena ia mempunyai usaha property yang cukup terkenal.

Yang menjadi cerita indah lainnya, bahwa keluarga kecilnya sangat harmonis dan begitu agamis. Ia dan istrinya bahkan sudah naik haji. Namun sikap mereka sangatlah santun dan rendah hati.

Keadaan yang begitu berbeda, dimana dulunya mereka mungkin dianggap tidak wajar, menjadi sampah rakyat, tidak pantas namun kini seperti tidak berbekas.

Andang menceritakan semua kisah hidupnya di perantauan dan tekadnya untuk menepis anggapan semua orang tentang ia dan istrinya. Setelah memutuskan menikah, dia dan istrinya tetap berusaha menjalin silaturahim dengan orangtua. Bahkan masih sempat membantu biaya pendidikan adik-adiknya.

Tuhan Maha Bijaksana, Tuhan Maha Pengampun...bagi hamba-hambanya yang mau bersabar, berusaha, bertawakkal dan tentu bertaubat...kalimat yang diucap Andang kepada kawan-kawannya disaat reuni mereka...

***

Sahabatku...diantara kita pasti ada yang merasakan hidup "berbeda" dari biasa.

Apakah itu aib? apakah itu salah?
belum tentu sahabatku...janganlah sekali-kali kita berpikir bahwa apa yang mereka

jalani demikian, dan kita lah yang benar.
Siapa tahu ada niat yang tulus, ikhlas, penuh harap kearah yang lebih baik yang ingin mereka capai seperti kita.
Siapapun kita tentu mendapatkan kesempatan yang sama menjadi lebih baik... ^_^

Sahabat...ada secercah harapan maka WUJUDKANLAH...

Bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka berusaha merubahnya?
Bukankah Tuhan seperti persangkaan hamba-hambanya?
Bukankah Tuhan telah menuliskan tinta emasnya untuk menuntun kita?
Bukankah Tuhan Maha Bijaksana, Maha Adil?

Sahabat, lepas dari segala perbedaan kita, namun pastinya kita menginginkan hidup lebih baik di dunia maupun di akherat. Semua telah jelas jalannya, tinggal kita lah yang memilih...

Sahabat, hadirkanlah harapan dalam hidup kita dan mereka...

Terima kasih telah membaca,,tetap bersyukur dan semoga kita tetap semangat dan saling memotivasi...

Salam motivasi ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 My Lovely Notes. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Distributed by Blogger Template Place