RSS
Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

Jalur Kereta Api (bagian 2)



Sahabat, menyambung cerita Jalur Kereta Api (bagian 1) yang diposting kemarin, mungkin sebagian anda memilih pilhan pertama, dengan tujuan menyelamatkan 4 orang anak yang bermain di jalur aktif. Dengan resiko mengorbankan salah seorang anak kecil yang bermain di jalur yang tidak aktif. Sebuah keputusan yang rasional dan dapat disahkan baik secara moral maupun emosional, karena nyawa 4 orang lebih berharga daripada 1 orang.

Namun sadarkah anda, bahwa seorang anak yang sedang bermain di rel jalur tidak aktif merupakan di pihak yang benar karena dia telah memilih bermain di tempat yang aman?
Dan kemudian dia harus menerima menjadi pihak yang dikorbankan, hanya karena banyak temannya yang ceroboh bermain di jalur yang tidak aman bahkan membahayakan nyawa mereka?

Benar kata sebagian dari sahabat, yang menjawab agar jangan memindahkan jalur ke yang tidak aktif. Karena mereka yakin bahwa anak anak yang bermain di jalur aktif pastinya sadar dan waspada jikalau Kereta Api tiba-tiba datang. Dan merekapun akan berhati-hati dan siap-siap lari ketika kereta akan tiba.

Sebaliknya, seorang anak yang bermain di jalur tidak aktf, akan merasa bahwa jalur itu aman, dan dia tidak akan membayangkan kereta akan lewat jalur itu. Dan kemungkinan besar, jika jalur rel kereta berubah, sang anak akan tertabrak oleh kereta. Sangatlah wajar, karena tidak ada kewaspadaan bagi dirinya.

Sahabat, saya yakin kejadian semacam ini ada dalam kehidupan kita. Di kantor, di masyarakat, di dunia politik, dan terutama di dunia demokrasi, pihak minoritas yang harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tak peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain di jalur yang aktif yang berbahaya, menolak diajak teman-temannya, jutru malah dikesampingkan. Dan bahkan ada yang tidak peduli nasip anak tersebut. Sebuah sikap yang tidak benar tentunya.

Sahabat, itulah hikmah dari cerita diskusi kali ini. Bahwa kita harus sadar, hidup ini penuh dengan keputusan sulit yang harus diperbuat. Dibutuhkan kejelian dan padangan luas dalam bersikap, bukan sekedar memandang dalam jangka pendek.

Kemudian jangan sampai dengan berdalih demi kepentingan mayoritas, sehingga mendzalimi atau mengorbankan pihak minoritas. Itu merupakan kedzaliman yang besar. Tentunya sangat dimurkai Tuhan.

Semoga Tuhan selalu memberikan petunjuk agak segala keputusan yang kita buat adalah keputusan yang terbaik, dan bukan keputusan yang dzalim, merugikan orang lain.

Salam motivasi...!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 My Lovely Notes. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Distributed by Blogger Template Place